Antara berteman atau menjadi pacar

Berteman Atau Pacaran

Jangan sampai kita kege-eran, merasa cowok yang ditaksir memberikan respons positif. Bisa jadi dia baik dan akrab karena merasa nyaman berteman dengan kita. Cek dulu, nih, batasan cowok mau pacaran atau hanya berteman.


  • Obrolan
Apa saja yang menjadi tema obrolan kita dan dia akhir-akhir ini? Jika hanya seputar kegemaran masing-masing, tidak ada yang spesial. Bila dia sering melibatkan kita dalam obrolan yang lebih intim, misalnya masalah di keluarganya dan meminta saran, sudah jelas kita punya nilai lebih dari teman baginya.
  • Caranya Memanggil
Ada kalimat bijak yang mengatakan, “Kamu tahu seseorang mencintaimu karena namamu ‘aman’ terucap dari bibirnya”. So, perhatikan lagi bagaimana cara dia memanggil atau menyebut nama kita—bahkan saking istimewanya si dia nggak akan segan menciptakan nama panggilan berbeda dari yang lain.

  • Genggaman di Tangan
Pernahkah si dia menggenggam tangan kita? Jika dia dan kita hanya saling menggandeng biasa—dia menggandeng atau kita yang menggandeng (memegang lengan), tidak bisa dianggap istimewa. Lain halnya bila si dia beberapa kali mengganti gandengan dengan menggenggam jari-jari kita. Seorang teman cowok sangat jarang, tuh, menggenggam tangan teman ceweknya.

  • Kepemilikan
Kebersamaan sering mengaburkan sebuah hubungan pertemanan. Kita bisa membedakan situasi abu-abu ini lewat sikapnya jika kita jalan bareng cowok yang sesuai dengan kriteria kita. Jika dia santai bahkan mendukung kita untuk jalan dengan cowok tersebut, artinya dia sepenuhnya berperan sebagai teman. Berbeda ceritanya bila dia menyiratkan perasaan tidak senang atau mengajukan keberatan—hmm… sepertinya ada yang cemburu, nih!
  • Pesan Tersirat
Pernah mendapat kiriman lagu romantis via WhatsApp atau tiba-tiba di tengah obrolan si dia menyebutkan sebuah lagu untuk menggambarkan perasaannya ketika jalan bareng kita? Jika ya, bisa dipastikan dia memang demen.


  • Rangkulan
Sebagai teman yang sudah saling mengenal dekat, tidak jarang kita merangkul teman tersebut—meski cowok. Coba amati lagi jenis rangkulannya: apakah dia hanya merangkul sekilas atau lengannya sering berlama-lama di bahu kita? Jika yang terakhir pasti si dia ada rasa.

Subscribe to receive free email updates: